Kesiapan Sumberdaya Alam yang telah dimiliki Wakatobi seharusnya berbanding lurus dengan kesiapan Sumberdaya Manusia untuk mengelolanya. WWF Indonesia Southern Eastern Sulawesi Subseascapes (SESS) yang telah hadir di Wakatobi memiliki program pendampingan masyarakat lokal di Desa yang memiliki potensi wisata. Untuk mensukseskan program tersebut maka hadirlah ASIDEWI (Asosiasi Desa Wisata Indonesia) yang dalam hal ini diwakilkan oleh salah satu anggotanya Muhammad Irsyad, S.AB. Peran pendamping masyarakat atau biasanya disebut fasilitator adalah untuk menyiapkan masyarakat lokal di Desa untuk mengelola potensi wisata yang ada hingga menjadi destinasi pariwisata atau biasanya disebut Desa Wisata. Untuk menyadarkan masyarakat akan hadirnya pariwisata di Desa dengan segala dampaknya memperlukan waktu yang tidak sebentar dan membutuhkan proses yang panjang. Beberapa unsur yang perlu disiapkan untuk menjadikan Desa menjadi Desa Wisata adalah kelembagaan atau pengelola, pemetaan potensi wisata, produk wisata berupa paket wisata, jalan atau biasa disebut aksesbilitas menuju Desa Wisata, Amenitas bisa disebut juga fasilitas penunjang wisatawan seperti toilet dan aspek lainnya yang masih banyak untuk disiapkan.
Fasilitator mendampingi 3 (tiga) Desa di Pulau Kaledupa yaitu Desa Sombano yang terletak di Kecamatan Kaledupa, Desa Pajam dan Desa Darawa yang berada di Kecamatan Kaledupa Selatan. Potensi wisata yang berbeda di 3 (tiga) desa ini menjadi produk yang memiliki keunggulan berbeda untuk mendatangkan wisatawan. Desa Sombano yang memiliki potensi wisata pesisir diantaranya Pantai Taduno yang terletak di ujung Pulau Kaledupa, Danau Sombano dengan air payau dengan keanekaragaman hayati seperti anggur laut dan udang merah, Satwa langka yang dilindungi Ketam Kenari juga ada disini, Peninggalan sejarah seperti Benteng Horuo, Fatu Maporae, Kamba dan masih banyak lagi potensi wisata yang layak untuk dikembangkan. Desa Pajam yang terletak di dataran tinggi Pulau Kaledupa memiliki pemandangan alam yang indah, tidak hanya itu di Desa ini juga memiliki potensi wisata budaya dan peninggalan sejarah yang masih ada dan menjadi peninggalan orang terdahulu. Benteng Pangilia yang menjadi tempat tersimpannya Bendera Kerajaan Buton, Kain Tenun Desa Pajam merupakan peninggalan aktivitas orang terdahulu yang masih dilakukan dan dilestarikan hingga saat ini, Tari Lariangi yang menjadi Tari Tradisional Wakatobi juga ada disini. Desa Pajam juga memiliki Goa – goa dengan sumber mata air didalamnya yang digunakan oleh masyarakat sekitar dan jika ingin memandang dari ketinnggian yang dapat melihat laut yang mengelilingi Pulau Kaledupa bisa menuju Bukit Pangilia. Desa Darawa yang terletak di pulau tersendiri di luar Pulau Kaledupa memiliki potensi wisata seperti masyarakat yang sebagaian besar bertani rumput laut menjadi atraksi wisata jika memasuki Desa didepan rumah masyarakat banyak yang menjemur hasil panen rumput laut. Dikelilingi laut dengan kondisi bawah laut yang masih terjaga layak dijadikan lokasi untuk snorkeling. Gugusan Pulau – pulau kecil yang dapat dilihat dari dataran tinggi Pulau Darawa yang diberi nama Fungka Fa Oluri dan masih banyak lagi potensi wisata untuk dikunjungi.