ASIDEWI membumi pada tahun ini, dilakukan melalui Ekspedisi Bumi Rafflesia. ASIDEWI kembali beraksi dengan menginisiasi desa-desa wisata di Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah diharapkan tetap mampu menumbuhkan semangat pariwisata desa di tengah pandemic Covid-19 saat ini. Melalui Ekspedisi Bumi Rafflesia, ASIDEWI kembali menyuguhkan beberapa inisiasi dalam bentuk dukungan semangat kepada para pelaku wisata lokal.
Pada Ekpedisi ASIDEWI Bumi Rafflesia perjalanan ke Barat, ASIDEWI tak henti menginisiasi desa wisata untuk memberikan sinergitas pariwisata desa. Beberapa desa wisata telah dikunjungi oleh ASIDEWI sebagai bentuk rangkaian Ekspedisi Bumi Rafflesia, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Transit di Tanah Reog, Desa Koripan, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo
Pada lokasi ini terdapat potensi unggulan, yakni Reog Ponorogo yang menjadi potensi unggulan yang telah mendunia. Reog Ponorogo merupakan potensi budaya yang tetap dilestarikan oleh warga Ponorogo. Di tanah Reog ini, ASIDEWI melakukan diskusi bersama dengan pelaku budaya sekaligus pelaku wisata, untuk melakukan pemetaan desa wisata budaya. Selain itu, ASIDEWI melakukan sharing bareng dengan pelaku budaya dan wisata lokal untuk terus mengembangkan potensi budaya agar tidak tergerus oleh globalisasi duni, perlu adanya penguatan dalam mempertahankan potensi budaya.
2. Desa Petukangan, Kecamatan Wiradesa, Pekalongan
Setelah bermalam di Ponorogo, team melanjutkan perjalanan dan transit ke Desa Petukangan, Kecamatan Wiradesa, Pekalongan. Sharing ilmu selanjutnya dilakukan ASIDEWI bersama dengan pelaku wisata lokal Desa Petukangan mengenai potensi yang ada di wilayah tersebut, yakni pengelolaan peternakan kambing bersama dengan kelompok produksi batik Pekalongan. Selain memberikan semangat pariwisata desa, ASIDEWI juga saling berbagi ilmu mengenai pemgembangan usaha yang dilakukan melalui jalur peternakan dan kerajinan.
3. Transit ke Kampung Anggur
Setelah transit di beberapa desa wisata di Jawa Timur, ASIDEWI kembali transit ke Kampung Anggur, yang berlokasi di Jalan Arya Wangsakara No. 47 RT 002 / RW 003, Uwung Jaya, Kota Tangerang, Banten. Kampung Anggur ini merupakan kampung asri di tengah kota untuk kota tanpa kumuh. Kampung Anggur ini dapat dijadikan percontohan sebagai kampung wisata yang memanfaatkan potensi yang ada pada daerah tersebut. Pengembangan atraksi wisata yang ditawarkan sederhana, namun cara memanagement pariwisatanya begitu unik dan menarik, sehingga memiliki daya tarik sendiri pada kampung wisata di tengah kota ini. Hal ini dinilai dari diskusi yang dilakukan oleh pelaku wisata Kampung Anggur bersama team ASIDEWI. Sehingga dapat menjadi inisiasi untuk kampung wisata lain di seluruh Indonesia. Dari sini selain ASIDEWI menginisiasi, ASIDEWI juga banyak belajar melalui desa tersebut. namun pada hakikatnya ASIDEWI tak berhenti untuk menginisiasi desa-desa wisata di Indonesia, untuk terus memberikan semangat pariwisata desa.
4. Taman Nasional Way Kambas & Rumah Baca Akar Pelangi
Tibalah ASIDEWI di Bumi Rafflesia. Pada perjalanan kali ini, team tidak dapat masuk ke dalam Taman Nasional Way Kambas yang terkenal dengan tempat konservasi gajah Sumatera akibat pandemi Covid-19. Sehingga ASIDEWI melanjutkan perjalanan untuk bersilaturahmi di Rumah Baca Akar Pelangi, yang terletak di Desa Labuan Ratu 9, Lampung Timur.
5. Relief Empat Marga, Kabupaten Tulang Bawang Barat
ASIDEWI juga mengunjungi Relief Empat Marga di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang merupakan potensi wisata sejarah. Keempat relief tersebut merupakan penggambaran dari keempat tokoh Megow Pak Suku Lampung. Keempat marga yang terpahat tersebut adalah Marga Tegamoan, Marga Buay Bulan, Marga Buay Aji, dan Marga Suwai Umpu. Potensi wisata sejarah merupakan potensi wisata yang dijalankan dengan cara mengedukasi para generasi penerus untuk mengetahui sejarah yang ada, khususnya di daerah Lampung dan sekitarnya. Sehingga wisata sejarah akan menarik jika dikemas dalam bentuk wisata edukasi. Tak hanya itu di Relief Empat Marga ini juga dapat dijadikan spot foto yang menarik bagi para pemburu sejarah di sudut-sudut potensi wisata yang tersembunyi.
6. Desa Wisata Rindu Hati
Pada ekpedisi ASIDEWI ke Bumi Rafflesia, ASIDEWI melakukan transit di Desa Rindu Hati yang terletak di Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. Di Desa Rindu Hati, ASIDEWI dalam melakukan Pelatihan Pengembangan Wisata, diawali dengan melakukan survey lapang bersama dengan kepala Desa Rindu Hati beserta jajarannya, dan berdiskusi kecil mengenai potensi yang ada di desa tersebut.
Akhir dari pelatihan ini bertujuan untuk menggugah sinergisitas para pelaku wisata dalam mengembangkan wisata desa.
7. Desa Wisata Sentral Baru
ASIDEWI tak hanya menginisiasi satu desa wisata di Bumi Rafflesia. Di hari berikutnya, ASIDEWI berkunjung ke Desa Sentral Baru yang terletak di Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. Team ASIDEWI kembali menginisiasi di Desa Wisata Sentral Baru, yang dilakukan melalui diskusi bersama pelaku wisata serta stakeholder terkait dalam melakukan pemetaan potensi wisata desa. Tak hanya itu, ASIDEWI juga membagikan pengalaman serta memberikan edukasi mengenai management potensi asta dari Desa Wisata Sentral Baru yaitu teh hijau. Pada kunjungan ASIDEWI di Desa Wisata Sentral Baru ini, ditutup dengan berfoto bersama seluruh pelaku wisata dan beberapa stakeholder Desa Wisata Sentral Baru.
8. Desa Wisata Belitar Seberang
ASIDEWI bergeser ke Desa Wisata Belitar Seberang, yang berlokasi di Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong. ASIDEWI kembali mensinergikan para pelaku di desa tersebut dengan memberikan semangat wisata desa. ASIDEWI bersama stakeholder terkait beserta para pelaku wisata untuk melakukan pemetaan potensi wisata pada titik-titik potensi wisata yang ada di desa tersebut, melalui pelatihan pengembangan desa wisata. Hal ini bertujuan agar potensi yang ada dapat dikembangkan dengan baik oleh pelaku wisata lokal, yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat desa.
9. Desa Wisata Air Bening
Tak berhenti di beberapa desa, ASIDEWI terus menginisiasi desa – desa lain yaitu ke Desa Wisata Air Bening. Lokasi Desa Wisata Air Bening ini berlokasi di Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ASIDEWI bersama dengan kepala desa serta pelaku wisata lokal melakukan diskusi dan rembug bareng untuk membangun semangat pariwisata desa dalam mengembangkan Desa Wisata Air Bening. Antusias dari kepala desa serta pelaku wisata Desa Wisata Air Bening dalam membangun desanya, didampingi oleh ASIDEWI dalam memberikan pengetahuan serta semangat pariwisata desa dengan berbasis Community Based Tourism (CBT).
10. Desa Wisata Sebelat Ulu
Pintu Rimba Wisata Alam di Kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS). Ya inilah sebutan dari Desa Wisata Sebelat Ulu, yang berlokasi di Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong. Dalam Ekspedisi Bumi Rafflesia, ASIDEWI kembali melancarkan semangat sinergisitas pada Desa Wisata Sebelat Ulu. Sebelum melakukan rakor, ASIDEWI bercengkrama dengan anak-anak Desa Sebelat Ulu untuk mengenalkan pariwisata desa sejak dini. Kemudian dilanjut Rakor yang difasilitasi oleh Bappeda Kab. Lebong, yang dihadiri oleh Kepala Bappeda, Kepala Dispeeindag-Kop, Dandim 0409 RI, Camat Pinang Belapis, Perwakilan Balai Besar, ASIDEWI melakukan pelatihan pengembangan desa wisata. Dari pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung di Desa Sebelat Ulu, yang memiliki kultur budaya serta keunikan letak geografis desa.
Itulah perjalanan ASIDEWI selama Ekspedisi Bumi Rafflesia. Berbagai macam medan yang kami lalui, dan berbagai perbedaan potensi wisata yang telah ASIDEWI pernah transit ke beberapa desa wisata, diharapkan mampu dijadikan inisiasi bagi desa-desa wisata di seluruh Indonesia. ” Dari spirit kearifan kokal, menuju desa wisata hebat bangsa bermartabat “.
Facebook : Asidewi – Asosiasi Desa Wisata Indonesia
Website : Asidewi.id
Instagram : @asidewi.id
Twitter : @AsidewiOfficial
Youtube : asidewi