Managemen Destinasi Wisata Desa

Wisata desa dalam pengembangan dan pengelolaannya terdapat beberapa komponen utama yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:

  1. Objek daya tarik wisata (attraction). Destinasi wisata desa harus memiliki atraksi wisata yang dapat menarik wisatawan, bentuk keunikan tersebut bisa berasal dari potensi yang ada di desa. Potensi tersebut berupa keunikan potensi alam, keunikan budaya lokal, dan keunikan lain yang menjadi ciri khas suatu desa wisata.
  2. Aksesibilitas (accessibility). Wisata desa dalam menarik perhatian wisatawan adalah akses untuk menuju ke tempat wisata, hal ini menjadi poin penting dalam pariwisata. Akses tersebut berupa kemudahan sarana dan sistem transportasi, selain itu juga harus ramah terhadap wisatawan yang memiliki kebutuhan khusus.
  3. Fasilitas umum. Hal ini menjadi pendukung kegiatan pariwisata, berupa toilet, wastafel, tempat duduk, musholla, dan lain sebagainya.
  4. Pengelolaan pariwisata desa membutuhkan adanya kewenangan, tanggung jawab, dan peran yang dapat mendukung demi terlaksananya kegiatan pariwisata. Misalnya kelembagaan masyarakat lokal dalam mengelola destinasi wisata.

Ketika keempat komponen penting tersebut dijalankan, dalam proses pengelolaannya juga harus mempertimbangkan tolak ukur dalam memanagemen destinasi wisata, yang nantinya digunakan dalam jangka panjang, yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tahap ini merupakan proses dasar dalam memilih sasaran dan penetapan cara yang akan digunakan dalam pengelolaan wisata desauntuk mencapai tujuannya.
  2. Pada tahap kedua, penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan, sumber, dan lingkungan, seperti kelembagaan desa wisata dalam proses pengelolaan desa wisata.
  3. Tahap ini merupakan arah kebijakan dan strategi pembangunan destinasi wisata yang akan dilakukan dengan konsep yang matang. Pada tahap ini dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah dipilih, dan pengorganisasian yang sudah terencana.
  4. Tahap terakhir, setelah tujuan perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan telah dilewati, pada tahap ini sangat penting sebagai kontrol. Kontrol yang dilakukan seperti apakah pada proses perencanaan sampai pelaksanaan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan yang telah disepakati sebelumnya. Pada tahap ini bertujuan sebagai evaluasi kerja dalam pengelolaan destinasi wisata desa.

Keempat tolak ukur dalam memanagemen destinasi wisata desa, juga berlaku pada proses produksi paket desa wisata. Paket desa wisata yang ditawarkan menjadi patokan wisatawan dalam melakukan pariwisata, seperti budget yang harus dikeluarkan, dan wisata yang ditawarkan. Namun, sebagai aktor yang terlibat dalam pengelolaan wisata desa juga harus memperhatikan keempat tolak ukur dalam memanagemen wisata desa, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Begitu halnya dengan proses prosuksi paket wisata yang harus mempertimbangkan, yaitu: Pertama, Masukan seperti halnya kegiatan dalam merencanakan dan perlakuan pada produk paket desa wisata yang ditawarkan. Kedua, Proses seperti kgiatan pengorganisasian dan penggerakkan, yaitu mengkonsolidasikan, membagi tugas, dan tanggung jawab kepada setiap komponen, serta faktor yang direncanakan dalam produksi paket wisata desa yang menarik wisatawan untuk berkunjung. Terakhir, keluaran, seperti produk wisata desa itu sendiri yang berisi kegiatan pengawasan atau evaluasi atas penyelenggaraan produk paket wisata desa.

 

_______________________

Facebook : Asidewi – Asosiasi Desa Wisata

Website : asidewi.id

Instagram : asidewi.id

Twitter : @AsidewiOfficial

Youtube : asidewi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Let's Chat