Let's Chat

Ringkasan Ekspedisi ASIDEWI Di Bumi Rafflesia

Mendaki gunung lewati lembah. Sungai mengalir indah ke Samudra Bersama teman bertualang”. Yup, sesuai dengan potongan lagu ninja hatori tersebut ASIDEWI akan melakukan perjalanan panjang menuju Barat, tapi sayangnya bukan untuk mencari ilmu bela diri atau mencari kitab suci. Tim ASIDEWI akan mencari insight baru tentang pengembangan desa wisata dan juga mencoba menyebarkan semangat api kepada desa yang memiliki potensi wisata agar dapat mengoptimalkan keindahan atau keunikan dari desa mereka. ASIDEWI bersama livein akan menggabungkan semangat mereka untuk menyebarkan pengembangan desa wisata menjadi lebih optimal, dan perjalanan yang tak terbayangkan tersebut akan berjalan menuju barat, yaitu Bumi Rafflesia. Saat menuju perjalanan ke Barat, ASIDEWI akan menyinggahkan diri di desa-desa wisata yang menarik.

            Kegiatan pertama, tim ASIDEWI berkunjung Kampung Anggur yang berlokasi di Jalan Arya Wangsakara No. 47 RT 002 / RW 003, Uwung Jaya, Kota Tangerang, Banten. Kampung yang berada di tengah kota ini jauh dari kata kumuh justru berlawanan dengan itu. Suasana di Kampung Anggur ini begitu hijau dan asri, banyak tanaman hias, tanaman dapur dan sesuai dengan nama desanya, desa ini juga memiliki tanaman anggur yang sukses berbuah dengan lebatnya. Kampung Anggur ini dapat dijadikan sebuah percontohan desa wisata yang berada di tengah kota. Tim ASIDEWI bersama dengan para penggerak wisata Kampung Anggur melakukan diskusi tentang upaya mengoptimalisasi desa wisata tersebut dengan pengembangan atraksi wisata yang ditawarkan sederhana dan cara memanagement pariwisatanya begitu unik sehingga memiliki daya tarik sendiri pada kampung wisata di tengah kota.

            Dari selatan, tim ASIDEWI memindahkan diri menuju barat dan dimulailah petualangan menuju Bumi Rafflesia. Tim ASIDEWI sempat ingin bertandang ke Taman Nasional Way Kambas yang terkenal dengan konservasi gajah Sumtera-nya itu, namun sayang taman tersebut ditutup sementara karena efek pandemi Covid-19. Tim ASIDEWI kemudian melanjutkan petualangan mereka berikutnya untuk bersilahturami ke Rumah Baca Akar Pelangi.

            Pemberhentian berikutnya, tim ASIDEWI mengunjungi Reflief Empat Marga  di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Ukiran reflief tersebut merupakan penggambaran dari keempat tokoh Megow Pak Suku Lampung. Keempat marga yang terpahat tersebut adalah Marga Tegamoan, Marga Buay Bulan, Marga Buay Aji, dan Marga Suwai Umpu. Relief tersebut dapat menjadi potensi wisata sejarah untuk mengedukasi para generasi penerus untuk mengetahui sejarah yang ada, khususnya di daerah Lampung dan sekitarnya agar tidak terjadi terputusnya sebuah sejarah yang dapat dijadikan pembelajaran dijaman berikutnya. Dengan ukuran relief yang sangat besar tersebut, reflief empat marga ini juga dapat dijadikan sebagai spot foto ala Gunung Rushmore, namun dengan kearifan lokal Kabupaten Tulang Bawang Barat.

            Setelah puas mengagumi Relief Empat Marga Di Kabupaten Tulang Bawang Barat, tim ASIDEWI melanjutkan perpetualangan ke Desa Rindu Hati yang terletak di Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. Tim ASIDEWI bersama kepala desa berserta jajaranya melakukan survey lapangan dengan mengelilingi potensi wisata yang ada di Desa Rindu Hati. Ditemani dengan panorama desa yang hijau, aliran sungai yang bersih dan nampak segar tersebut, tim ASIDEWI dan kepala desa melakukan diskusi ringa tentang potensi yang wisata yang ada di desanya tersebut. Setalah dirasa cukup melakukan survey lapangan, tim ASIDEWI melakukan pelatihan Pengembangan Wisata Rindu Hati yang diikuti oleh seluruh pelaku wisata Rindu Hati bersama dengan stakeholder terkait, yang bertujuan untuk menggugah sinergisitas para pelaku wisata dalam mengembangkan wisata desa karena untuk menciptakan desa wisata yang sukses membutuhkan kekompakan dari setiap elemen masyarakat.

            ASIDEWI tentu tidak puas jika hanya menyebarkan vibes semangat pengembangan desa wisata pada satu desa saja. Persinggahan berikutnya adalah Desa Sentral Baru yang terletak di Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. tim ASIDEWI kembali menginisiasi di Desa Wisata Sentral Baru, yang dilakukan melalui diskusi bersama pelaku wisata serta stakeholder terkait dalam melakukan pemetaan potensi wisata desa yang ternyata memiliki potensi wisata yaitu wisata teh hijau. Selain berdiskusi tentang bagaimana baiknya potensi wisata ini dikembangakan, tim ASIDEWI juga menceritakan tentang pengalaman serta memberikan edukasi mengenai management potensi asta dari Desa Wisata Sentral Baru yaitu teh hijau.

            Petualangan tim ASIDEWI yang berikutnya berada di  Desa Wisata Belitar Seberang yang terletak di Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong. Tim ASIDEWI seperti biasa menyebarkan semangat kepada para penggerak wisata untuk bersingergi membentuk desa wisata yang berkembang dan ideal. Tim ASIDEWI bersama stakeholder beserta para pelaku wisata melakukan pemetaan potensi wisata pada titik-titik potensi wisata yang ada di desa tersebut, melalui kegiatan pelatihan pengembangan desa wisata. Hal ini bertujuan agar potensi yang ada dapat dikembangkan dengan baik oleh pelaku wisata lokal, yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat desa.

            Pada hari berikutnya, tim ASIDEWI melanjutkan petualangan dengan kegiatan Pengukuhan pengurus ASIDEWI Provinsi Bengkulu, Kabupaten dan Kota Bengkulu Periode 2020 – 2024. Pengukuhan ini disahkan langsung oleh ketua umum ASIDEWI yaitu Andi Yuwono, S.Sos., M.Si. Pengukuhan Pengurus ASIDEWI Provinsi Bengkulu ini berlokasi di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu. Pada pengukuhan ASIDEWI Provinsi Bengkulu ini didampingi langsung oleh Plt Gubernur Bengkulu beserta Kadis Pariwisata, Kadis Kehutanan dan Lingkungan hidup, Kadis Kominfo, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa, dan Kaban Kesbangpol. Pengukuhan Pengurus ASIDEWI Provinsi Bengkulu untuk menindaklanjuti pariwisata desa di Provinsi Bengkulu agar semakin berkembang dan dapat bersinergi bersama dengan unsur – unsur Penthahelix. Semua kegiatan pengukuhuan tersebut tentu dilakukan dengan mematuhi semua protokol kesehatan.

            Setelah melakukan kegiatan pengukuhan, tim ASIDEWI kembali menyebarkan semangat pengembangan desa wisata dan desa yang mendapatkan kesempatan tersebut adalah Desa Wisata Air Bening yang berlokasi di Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. tim ASIDEWI bersama dengan kepala desa dan para penggerak wisata melakukan diskusi untuk membangun semangat pariwisata desa dalam mengembangkan Desa Wisata Air Bening. Kepala desa serta pelaku wisata Desa Wisata Air Bening sangat antusias dalam membangun desanya. Tim ASIDEWI memberikan pengetahuan serta semangat pariwisata desa dengan berbasis Community Based Tourism (CBT) agar desa wisata air bening dapat berjalan dengan lancar, bermanfaat bagi masyarakat lokal dan juga dapat bertahan lama.

            Pada petualangan kali ini, kaki tim ASIDEWI berhenti pada sebuah desa bernama desa Wisata Sebelat Ulu yang memiliki julukan Pintu Rimba Wisata Alam di Kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS). Desa tersebut berlokasi Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong. tim ASIDEWI tentu melancarakan rencana mereka untuk menyebarkan semangat pembangunan desa Wisata Sebelat Ulu. Sebelum melakukan rapat koordinasi dengan Bappeda Kabupaten Labong, tim ASIDEWI bercengkrama  dengan anak-anak Desa Sebelat Ulu untuk mengenalkan pariwisata desa sejak dini. Setelah puas memberikan insight baru kepada anak-anak Desa Sebelat Ulu, tim asih dewi melanjutkan kegiatan mereka yaitu rapat koordinasi yang difasilitasi oleh Bappeda Kab. Lebong, yang dihadiri oleh Kepala Bappeda, Kepala Dispeeindag-Kop, Dandim 0409 RI, Camat Pinang Belapis, Perwakilan Balai Besar, ASIDEWI melakukan pelatihan pengembangan desa wisata. Dari pelatihan ini, diharapkan Masyarakat penggerak wisata diharapakan dapat menemukan letak keistimewaan dari desa mereka masing-masing dan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung di Desa Sebelat Ulu, yang memiliki kultur budaya serta keunikan letak geografis desa.

            Pada perjalanan berikutnya, tim ASIDEWI memasuki sebuah kawasan pesantren yang berada di atas awan yaitu Pondok Pesantren SPMAA Oku Selatan yang berada di Kawasan Puncak Tenggalingan. Pada kesempatan kali ini, tim ASIDEWI melakukan Pelatihan Perintisan Pengembangan Kawasan Agro Lestari & Wisata Ekologi di Bumi Serasan Seandanan. Kegiatan pelatihan ini sebagai bentuk kerjasama yang dilakukan oleh ASIDEWI dengan Pondok Pesantren SPMAA Oku Selatan. Antusias para santri dan seluruh stakeholder terkait dalam kegiatan pelatihan ini, diikuti dengan antusias dan semangat yang luar biasa dalam merintis Kawasan Agro Lestari & Wisata Ekologi di Bumi Serasan Seandanan. Harapannya selain mendapatkan ilmu agama, para santri juga mendapatkan ilmu dalam membangun, mengembangkan dan mengelola sebuah desa wisata asal mereka masing-masing kelak.

            Petualangan kali ini, tim ASIDEWI diwajibkan untuk berbasahan-bahasahan karena pada kesempatan kali ini tim ASIDEWI bersama dengan Bupati dan Dinas Patiwisata, serta pelaku Ranau Tourist Operator melakukan uji coba paket wisata Ranau Rafting. Lokasi wisata rafting ini terletak di Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Oku Selatan Sumatera Selatan. Potensi wisata air ini dikembangkan menjadi paket wisata yang didesign mampu memacu adrenalin dalam mengarungi sungai, ya itulah sebutan dari salah satu paket wisata serta olahraga air di Oku Selatan. Ini memang menjadi pengalaman petama bagi tim ASIDEWI mencoba wisata Ranau Rafting tapi semoga ini bukan yang terakhir sehingga suatu saat nanti tim ASIDEWI dapat kembali dengan melihat wisata tersebut berkembang dengan indahnya.

            Setelah rafting, petualangan berikutnya tim ASIDEWI berada di Desa Napal Jungur, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Tim ASIDEWI melakukan diskusi bersama para penggerak wisata di Desa Napal Jungur dalam mengembangkan potensi wisata dan pengembangan desa wisata tersebut didukung secara penuh oleh kepala desanya sendiri sehingga terlihat semangat membara dari para penggerak desa wisata Napal Jungur. Desa wisata Napal Jungur memiliki produk khas yaitu kopi Seluma dan juga Desa Napal Jungur memiliki potensi wisata yang dikenal dengan air terjunnya. Perpaduan antara produk kopi Seluma dan segarnya suasana air terjun sangat pas digabungkan menjadi objek wisata bagi para pengagum senja yang sedang mencari inspirasi untuk sajak mereka atau bahkan hanya sekedar santai menikmati sejuknya alam.

            Petualangan terakhir dalam ekspesdisi bumi rafflesia : perjalanan menuju barat diakhiri dengan pemberhentian terakhir yaitu desa Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma yang memiliki sebutan sebagai gerbang bengkulu. Sebelum kembali ke pulau jawa, para tim ASIDEWI melakukan kunjungan Pura Tri Tirta Sari yang dibagun dengan megahnya. Oranamen-oranmen yang dibentuk dengan sangat detail dan juga gerbang yang sangat besar dan megah tersebut sempat membuat tim ASIDEWI terperecat kagum dengan bagunan tersebut. Setelah puas mengagumi pura tersebut. Selanjutnya ASIDEWI melakukan survey dan pemetaan di Desa Wisata Kungkai Baru bersama dengan pelaku wisata lokal dalam mengembangkan potensi wisata bahari.

Penulis: Novi Embun Tristiani

Editor: Rima Amalia


Facebook : Asidewi – Asosiasi Desa Wisata Indonesia
Website : Asidewi.id
Instagram : @asidewi.id
Twitter : @AsidewiOfficial
Youtube : asidew

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *